Overblog
Edit post Follow this blog Administration + Create my blog
PT. Equityworld Futures Semarang

Equityworld Futures Semarang – Hati-hati! Level Ini Jebol Emas Bakal Ambles Lebih Dalam

Equityworld Futures Semarang - Rally harga emas dunia akhirnya terhenti (atau mungkin tertahan) setelah membukukan pelemahan 2 pekan beruntun. Sebelumnya, emas selalu menguat dalam 9 pekan berturut-turut dan berkali-kali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Rekor terakhir yang dicetak yakni US$ 2.072,27/troy ons yang dicapai pada 7 Agustus lalu. Sejak akhir tahun 2019 hingga ke rekor tersebut, harga emas sudah menguat lebih dari 36%. Tepat setelah mencapai rekor tersebut harga emas mulai menurun, dalam 2 pekan terakhir total penurunan tercatat sebesar 4,68%.

2 hari setelah menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa, harga emas ambrol 5,72%. Kemudian emas mencatat penguatan dalam 4 dari 5 perdagangan setelahnya hingga kembali ke atas US$ 2.000/troy ons, tetapi ambrol lagi 4% pada Rabu (19/8/2020) lalu. Pada penutupan perdagangan pekan lalu, emas berada di level US$ 1.939,4/troy ons.

kunjungi
PT. Equityworld Futures | Perusahaan Investasi Berjangka

Pergerakan tersebut menunjukkan emas masih kesulitan untuk bertahan di atas US$ 2.000/troy ons, apalagi untuk kembali melaju kencang. Melansir Kitco, beberapa analis menyebut emas kini masuk fase konsolidasi. Namun, analis-analis tersebut juga melihat fase konsolidasi ini merupakan koreksi sehat emas setelah terbang tinggi di tahun ini, dan bagus untuk outlook penguatan emas jangka panjang.

Fase konsolidasi artinya emas akan bergerak naik turun dalam rentang harga tertentu dalam beberapa waktu lamanya. Pada satu titik, fase konsolidasi dapat memicu pergerakan besar jika menembus batas atas atau bawah fase konsolidasi.

Untuk saat ini, batas fase konsolidasi masih belum terlihat jelas, tetapi ada kemungkinan batas bawah berada di kisaran US$ 1.860/troy ons dan batas atas di US$ 2.000/troy ons.

Ole Hansen, kepala strategi komoditas Saxo Bank mengatakan dolar AS yang perlahan kembali menguat akan menjadi faktor penekan harga emas yang signifikan dalam jangka pendek.

"Kami melihat posisi jual (short) dolar AS ada di level ekstrim dan posisi tersebut saat ini mulai menurun. Hal itu membuat posisi bullish emas juga akan menurun dalam jangka pendek," kata Hansen sebagaimana dilansir Kitco, Minggu (23/8/2020).

Koreksi emas yang cukup dalam bisa terjadi jika batas bawah fase konsolidasi berhasil dilewati. Analis dari TD Securities, Daniel Ghali, melihat koreksi harga emas akan mencapai 17% atau sekitar US$ 300, melihat momentum penguatan emas mulai memudar.

Meski demikian, Ghali menyatakan saat koreksi selesai, maka harga emas akan kembali melesat.

news edited by Equityworld Futures Semarang

 

 

Share this post
Repost0
To be informed of the latest articles, subscribe:
Comment on this post